Respon Seksual Manusia

22 May 2013

Respon Seksual Manusia

Baik laki-laki maupun wanita memiliki rangkaian fisiologis dengan respons yang identik dalam hal aktivitas seksual. Rangkaian respon tersebut adalah vasokongesti dan miotonia.

Vasokongesti adalah pergerakan atau pengumpulan darah yang menyebabkan timbul perasaan terangsang secara seksual pada bagian ventral atau ventral seks flush pada laki-laki maupun wanita. Vasokongesti antara lain adalah ereksi primer pada penis maupun klitoris, ereksi sekuder pada puting susu, bahkan fenomena vagina berkeringat. Fenomena ini terjadi akibat berkumpulnya darah pada bagian permukaan internal, sebagai akibat tekanan dari darah mengumpul dan mendorong cairan darah melewati dinding vagina.

Miotonia adalah kontraksi otot yang seringkali bersifat tak terkendali, yang menghasilkan gelombang kontraksi disekitar saluran reproduksi laki-laki maupun wanita dan juga anus saat orgasme. Miotonia juga menghasilkan tremor atau getaran padang bokong, lengan, dan kaki saat klimaks. Sedangkan kontraksi minor yang lebih superfisisal, yang terjadi sebagai fenomena aftershock atau buntutan setelah selesainya respons seksual.


Pada laki-laki dan wanita, respons seksual terdiri dari empat fase. Fase awal disebut dengan fase perangsangan atau excitement phase, yaitu fase yang ditandai dengan aliran darah yang mengalir lebih kencang yang mengakibatkan pengembangan pada organ-organ seks. Eksitasi dengan frekuensi tinggi dapat dipertahankan hingga memasuki fase plateau dan diikuti dengan fase orgasmik. Pada fase orgasmik terjadi miotonia yang diikuti dengan perasaan lega yang sangat kuat. Fase terakhir adalah fase resolusi yaitu fase untuk kembali ke keadaan semula, setelah fase ini maka orang tersebut dapat terangsang lagi.


Walaupun sama-sama memiliki persamaan dasar, respon seksual pada wanita terdapat beberapa perbedaan dengan laki-laki. Pada umumnya, wanita memiliki fase plateau yang cukup lama dibandingkan dengan laki-laki. Selain itu, wanita juga dapat mengalami fase orgasmik yang berulang kali dengan interval fase resolusi yang pendek. Sedangkan pada laki-laki, setelah fase orgasmik laki-laki akan mengalami fase resolusi yang cukup lama. Semakin tua usia laki-laki, biasanya semakin lama fase resolusi tersebut.

Bagikan

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More